Aku tak tau harus pada siapa aku marah
entahlah dunia ini terasa sempit bagiku
semua hanya sekedar hanya saja
saling mempertahankan kebenaran masing2
hantam mengahantam sudah tak asing lagi bagi kita
umpat mengumpat kebiasaan kita juga
kebencian2 yang terasa ataupun tersembunyi mulai tersebar di mana2
Huh.
Amarahku mulai menyembul di dalam dada bagai buah dada wanita India
Harus kemana aku melangkah?
Haruskah kubuka baju dan wajahku perlihatkan amarahku?
Apakah sebaiknya aku binasa saja untuk melangkah bersama jiwa
Aku lelah harus melihat dan merasakan mayat2 hidup dengan kebenaran sendiri
Huh.
Sepertinya aku kehilangan asa saat ini
sepertinya aku ingin segera bertemu Illahi
Karna aku di sini merasa sendiri