Thursday, April 02, 2009

hahahahahihihihihuhuhuhuhuhehehehehe

kulihat malam ini begitu ramai dengan lalu lalang kendaraan. kuamati ternyata sebagian besar menikmati pinggiran jalan (toko maupun lesehan) yang menawarkan banyak hal seharga rupiah. hahahahahahihihihihihuhuhuhuhuhehehehehehehe

Monday, January 28, 2008

malam

malam yang mengheningkan jiwa
malam sepi yang menyepikan dari gelombang-gelombang frekuensi alam semesta
hmmm malam yang kadang menyejukkan kadang juga melinukan tulang belulang
malam memang penuh misteri
biarkanlah malam tetap menjadi malamnya
dan jangan kau paksakan malam jadi siang
hmmm karna itulah lakunya...........
malammm......

Thursday, April 26, 2007

kemajemukan-kemajemukan ini telah mendorongku untuk mencari siapa yang satu dalam diriku
kejadian-kejadian itu juga yang membuatku semakin ingin akan diriku yang HAQ
jika aku terdiam sejenak pasti akan terasa yang amat sangat di dalam diri
Hmmmmm

Sunday, October 01, 2006

Kesedihanku

Diri berselimutkan asa yang tak kan pernah kunjung padam

Membara di dalam hati dan sanubari kalbuku

Merana tak karuan ujungnya dan tak terbatas kemampuannya

Ingin melayang bagai merpati yang terbang bebas

dari sangkar emasnya

Menikmati segarnya alam ciptaanNya dan mengadu padaNya

Denyut nadi ini ratapi nestapa yang berbungkus sehelai topeng manusia

Melintasi kalbu tuk arungi nirwana dalam rahsaNya

Terdiam dan renungi segala aral yang ada padanya

Resapi rasa yang menusuk dalam jantungnya

Ingin tersenyum tapi juga ingin tersedu bersimpuh di pangkuanNya

Oh…..

Terasa sakit seandai peluru menembus dada

Dan terbaring terpuruk dalam duka

Terengah-engah mencari kebebasan udara

Dan selanjutnya…..

Huh……

Sedih nikmatnya duka

Naitz

Aku merasa sendiri dalam keramaian dan kesepian yang membeku bagai keheningan di angkasa bebas yang tak ada batasnya walaupun hanya secercah cahaya menghembus ke dalam benak yang penuh dengan darah yang mengalir deras bagai air terjun Niagara.

ekspresiKehampaan saat ini menyelimutiku seperti desiran air di pantai ditiup angin sepoi-sepoi menghembus pelan di sanubari dan lubuk hatiku yang masih belum juga tenang akan apa yang terjadi pada diriku.

Mungkin aku lebih tenang dengan kesendirianku yang ditemani dengan saudara jiwaku dan Sang Penciptaku yang selalu setia mencintai dan menemaniku dalam keadaan apapun walau kadang aku tak menghiraukannya, maafkan aku…………..

Entahlah mengapa aku merasa bosan dan muak akan kemunafikan-kemunafikan di sekelilingku yang terus merajalela seperti tak ada ujungnya saja.

Aku hanya bisa pasrah pada yang setia padaku (saudara jiwa & Sang Penciptaku) akan kemunafikan-kemunafikan di sekelilingku yang selalu menampakkan kebaikan di depanku tapi kebalikan di belakangnya………………..

Kemunafikan memang sesuai dengan namanya yang hanya memberikan kebaikan jika hanya kepentingannya dan tidak peduli akan apa yang tidak menyangkut kepentingannya BANGSAT!!!!!!!!1

Semoga aku tak di dalamnya ………..

Dan biarkanlah aku tetap dengan keakuanku yang selalu ditemani oleh keAkuanku yang setia padaku dan juga saudara jiwaku tercinta…….

Naitz

SANG PENCINTA

Naitz

Hati terasa rindu dalam nuran-nurani kalbu

Melewati keIsra’annya dalam diri

Melintasi segala dimensi menikmati keMi’rajtannya

Hati tak lagi nikmat dalam duniawi

Hati tak lagi bernafsu birahi

Hati sudah tak lagi ber-ego diri

Sang pencinta….

Tahu…..

Mengenal……

Dekat……..

Akrab…….

Rindu…….

Kasih sayang…..

Dan cinta………..

DI DALAM SINI

Naitz

ALLAH ………

ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH

ALLAH SUBHANALLAH

ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALHAMDULILLAH

ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ASTAGFIRULLAH

ALLAH ALLAH ALLAH

LAAHAULAWALAKUATA’ILLABILLAH

ALLAH ALLAH ALLAH

ALLAHUAKBAR WALHAMDULILLAH

WASYUKURILLAH

ALLAH ALLAH ALLAH

YA……. ALLAH

YA……. ALLAH

YA…… ALLAH

ALLAH

ALLAH

ALLAH

ALLAH

ALLAH

ALLAH

ALLAH

ALLAH

ALLAH

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

DENTANG IRAMA KALBU

Naitz

Berdentang irama hidup dalam benak kepalaku. Ikuti nada-nada antara langit dan bumi. Menatap ke depan dengan seksama siapa aku yang sebenar-benarnya. Alam imajinasiku masih kalah jauh dengan rahsaku yang semakin menggebu dalam lautan nurani religiusku. Kalbu-kalbuku yang selama ini terlelap dalam keduniaan semata, mulai tebangun tuk terjaga selamanya dalam kesempurnaan bersamaNya.

Sayap-sayapku mulai kukepakkan tuk seimbangkan irama-irama gelombang dalam hidupku dimana saja ku berada. Kumulai selimuti hatiku, dan yang pasti bersama kalbuku serta jasmaniku melalui qalam-qalam 4JJi yang romantis sekaligus menenangkan segalanya.

Nadi-nadiku berdenyut kencang memainkan irama kehidupan. Jantungku memompa keras darah-darah yang mengalir deras dalam suasana hidupku. Bulu-bulu kudukku mulai bergoyang-goyang kegirangan dalam menikmati keinahanNya yang tiada taranya. Nafsu-nasuku, emosi-emosiku yang sangat hina ketenggelamkan dalam-dalam nun jauh di sana karena tak pantas untuk menikmati keindahanNya.

Sungguh aku sangat merindukan kesempurnaanku bersamaNya. Sungguh tak ada yang lebih indah daripadaNya. Sungguh Dia meliputiku, bahkan alam semesta segalanya. Sungguh aku merasa bahwa Dia lebih sangat yang amat sangat mencintaiku daripada siapapun di alam semesta ini. Oh…… betapa cintanya Dia padaku, dan bagaimana mungkin aku menolak untuk mencintaiNya. Oh… sungguh aku sangat mencintaiNya dan sangat merindukanNya, dan itulah yang hakiki pada diriku. Oh…... Cintaku …… cinta dari segala cinta………

Tuesday, May 23, 2006

relung yang bergetar

saat terjerat di dalam keramaian yang sepi
dan termenung di tengah kegundahan yang menggebu
aku di sini merasa sendiri dalam dunia
tapi aku tetap miliki sandaran setia hatiku
melayang jauh lewati udara tanpa batas
arungi naluri kalbu yang sangat dalam
dan berlabuh pada daratan yang sangat luas
aku terpaku dan tak bergerak
pandangi nurani dan sanubariku
mengapa dalamku mengapa
mengapa bukan begini maupun begitu
mengapa hanya ada mengapa
huh...
yah pokoknya itulah..............

Thursday, January 19, 2006

asa menyatu di dalam kalbu
darah terletak di dalam tubuh
denyut nadi dan detak jantung bersahutan dalam irama
udara selimuti diri
dir ini menyatu di dalam alam
dan
alam bersatu dengan Sang ILLAHI
hidup..............
terletak...........
di dalam kematian
tidur.............
terletak.............
di dalam tidur

Friday, September 30, 2005

Want

Aku ingin pulang
Pulang pada yang berikanku kedamaian dan ketenangan
Sekarang.......
Aku merasa jauh dari kepulanganku
Aku tetap di sini untuk setia dalam kepulanganku
Tidur dalam keheningan pulang
Mengadu dan curahkan hati saat gelap malam
Pulang.........
Aku tetap di sini untuk setia
Menunggu kepulanganku

MASIH TAK HABIS PIKIR

Aku tak tau harus pada siapa aku marah
entahlah dunia ini terasa sempit bagiku
semua hanya sekedar hanya saja
saling mempertahankan kebenaran masing2
hantam mengahantam sudah tak asing lagi bagi kita
umpat mengumpat kebiasaan kita juga
kebencian2 yang terasa ataupun tersembunyi mulai tersebar di mana2
Huh.
Amarahku mulai menyembul di dalam dada bagai buah dada wanita India
Harus kemana aku melangkah?
Haruskah kubuka baju dan wajahku perlihatkan amarahku?
Apakah sebaiknya aku binasa saja untuk melangkah bersama jiwa
Aku lelah harus melihat dan merasakan mayat2 hidup dengan kebenaran sendiri
Huh.
Sepertinya aku kehilangan asa saat ini
sepertinya aku ingin segera bertemu Illahi
Karna aku di sini merasa sendiri