Sunday, October 01, 2006

DENTANG IRAMA KALBU

Naitz

Berdentang irama hidup dalam benak kepalaku. Ikuti nada-nada antara langit dan bumi. Menatap ke depan dengan seksama siapa aku yang sebenar-benarnya. Alam imajinasiku masih kalah jauh dengan rahsaku yang semakin menggebu dalam lautan nurani religiusku. Kalbu-kalbuku yang selama ini terlelap dalam keduniaan semata, mulai tebangun tuk terjaga selamanya dalam kesempurnaan bersamaNya.

Sayap-sayapku mulai kukepakkan tuk seimbangkan irama-irama gelombang dalam hidupku dimana saja ku berada. Kumulai selimuti hatiku, dan yang pasti bersama kalbuku serta jasmaniku melalui qalam-qalam 4JJi yang romantis sekaligus menenangkan segalanya.

Nadi-nadiku berdenyut kencang memainkan irama kehidupan. Jantungku memompa keras darah-darah yang mengalir deras dalam suasana hidupku. Bulu-bulu kudukku mulai bergoyang-goyang kegirangan dalam menikmati keinahanNya yang tiada taranya. Nafsu-nasuku, emosi-emosiku yang sangat hina ketenggelamkan dalam-dalam nun jauh di sana karena tak pantas untuk menikmati keindahanNya.

Sungguh aku sangat merindukan kesempurnaanku bersamaNya. Sungguh tak ada yang lebih indah daripadaNya. Sungguh Dia meliputiku, bahkan alam semesta segalanya. Sungguh aku merasa bahwa Dia lebih sangat yang amat sangat mencintaiku daripada siapapun di alam semesta ini. Oh…… betapa cintanya Dia padaku, dan bagaimana mungkin aku menolak untuk mencintaiNya. Oh… sungguh aku sangat mencintaiNya dan sangat merindukanNya, dan itulah yang hakiki pada diriku. Oh…... Cintaku …… cinta dari segala cinta………

No comments: